Programmable Logic Controller (PLC) merupakan program
digital yang disesuaikan untuk melakukan serangkaian kendali proses manufaktur.
PLC pertama kali dikembangkan sebuah
industri otomotif guna menyediakan kontrol yang fleksibel dan mudah diprogram untuk menggantikan fungsi relay dan timer. Bahasa yang digunakan PLC disebut dengan Ladder. Bahasa ini
berisi rangkaian input-proses-output. PLC memiliki masukan dan
keluaran yang digunakan untuk terkoneksi dengan perangkat seperti sensor, relai, kontaktor dan sebagainya.
Keuntungan yang diperoleh dalam aplikasi PLC antara lain:
1.
Efisiensi biaya dalam pengendalian sistem yang kompleks,
2.
Fleksibilitas dalam kegiatan pengendalian sistem,
3.
Adanya dukungan komputasi sehingga memungkinkan kontrol yang lebih
canggih,
4.
Trouble shooting yang lebih mudah sehingga memangkas waktu downtime,
5.
Kehandalan dari kompunen sehingga reliabel untuk operasi jangka panjang.
Kendali-kendali yang
dapat dilakukan oleh PLC antara
lain: lini perakitan, perangkat robotik dan seluruh kegiatan manufaktur yang membutuhkan
kendali, kemudahan pemrograman dan diagnosis kesalahan yang reliabel. PLC juga dapat digunakan untuk mengendalikan
alat-alat kerja yang berasaskan teori Pneumatik
.
Pneumatik merupakan teori yang mempelajari udara yang
bergerak dengan segala sifat dan karakteristiknya. Pneumatik berasal dari
bahasa Yunani, “pneuma” yang berarti udara dan “matik” yang berarti ilmu atau
hal-hal yang berhubungan dengan suatu objek. Prinsip Pneumatik adalah dengan
menggunakan perpaduan hukum-hukum aeromekanika, aerostatika dan aerodinamika.
Pelaksanaan Pneumatik dalam industri
terjadi pada perpindahan gaya yang dialami oleh komponen mesin. Komponen-komponen
yang menggunakan sistem Pneumatik antara lain:
1.
Kompresor,
2.
Regulator & Gauge,
3.
Check Valve,
4.
Tanki Akumulator,
5.
Saluran Pipa,
6.
Directional Valve,
7.
I/P Controller,
8.
Aktuator.
Hampir dari keseluruhan alat diatas tersedia di Laboratorium Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Rujukan: